DPRD Kutim Siap Komparasi Raperda dengan Pemerintah

Kutim- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) telah mendukung program hilirisasi kelapa sawit. Hal itu sebagaimana yang digaungkan oleh Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bampemperda) DPRD Kutim, Agusriansyah Ridwan.

Prinsipnya, pihaknya mendukung program pemerintah daerah yang berencana mengelola produk turunan yang dihasilkan dalam proses produksi minyak kelapa sawit di Kutim.

Dukungan dari rencana ini bahkan disebut sudah dimasukkan dalam pembahasan perencanaan program pembentukan peraturan daerah (Propemperda).

β€œYang jelas dengan adanya inisiasi terkait bagaimana pengelolaan turunan daripada kepala sawit legislatif dan eksekutif telah memasukkan dalam Propemperda terkait hilirisasi industri kelapa sawit,” ujarnya.

Menurutnya, produk turunan yang dihasilkan dalam proses produksi dan pengolahan minyak kelapa sawit dapat dapat diubah menjadi sesuatu yang bermanfaat.

“Semisal dijadikan sumber energi atau pakan ternak sehingga menjadikan kelapa sawit salah satu tanaman alami tanpa limbah produksi. Prinsipnya kami telah menguatkan dengan dua Perda, baik dengan perlindungan terhadap petani swadaya maupun petani mandiri,” sambungnya.

Diakui, pihaknya sudah melakukan diskusi bersama dengan pihak pemerintah daerah terkait rapeda-rapeda yang akan disusun tersebut. Sehingga dengan adanya rencana komparasi atau membandingkan dari Raperda yang disusun oleh pemerintah daerah dan dengan Rapeda yang disusun oleh DPRD.

“Jika nanti terdapat kesamaan yang bisa disatukan dalam satu peraturan daerah atau Perda. Rencananya mau dikomparasikan antara yang disusun oleh DPRD dengan yang disusun pemerintah. Semisal bisa disatukan menjadi rencana raperda,” ulasnya.

Sebab, kata dia, perpomperda terhadap raperda yang dimaksud tersebut sudah disiapkan di tahun 2021ini. Bahkan sudah komunikasikan dengan bagian hukum sekretariat DPRD Kutim.

“Nantinya juga akan komunikasikan dengan pemerintah agar hal ini biar persepsinya sama dan bisa lebih cepat agar dapat dimaksimalkan PAD, hilirisasi industri kelapa sawit,” tutupnya. (adv/kls)

Bagikan Artikel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *