Rangkaian Hari Ibu, TP PKK Gelar Seminar Ketahanan Keluarga

Kutim– Momen peringatan Hari Ibu ke 94 tahun 2022, Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menggelar Seminar Ketahanan Keluarga.

Kegiatan yang dibuka Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman tersebut, diikuti ratusan ibu-ibu dari terdiri dari TP PKK Kecamatan dan Desa, yang memenuhi Ruang Akasia, Gedung Serba Guna (GSG) Bukit Pelangi, Sangatta, Rabu (21/12/2022).

Kegiatan ini mendatangkan narasumber yang telah bertaraf internasional yaitu, Cahyadi Takariawan dan Ida Nur Laela (Jogja Family Center), yang merupakan pasangan suami dan isteri.

Ketua TP PKK Kabupaten Kutim, Ny Siti Robiah Ardiansyah Sulaiman menyebut, kegiatan seminar ketahanan keluarga itu merupakan salah satu dari 10 program pokok PKK.

Yang mana 10 program pokok PKK, tujuannya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dan keluarga merupakan subjek pembangunan yang paling kecil.

“Melalui Gerakan PKK kita bersama-sama mengupayakannya tujuan daripada pembangunan itu bisa tercapai,” harap Siti Robiah.

Lebih lanjut, isteri Bupati Kutim ini menambahkan, seminar ketahanan keluarga dimaksudkan untuk memberikan pembekalan atau wawasan kepada para ibu, yang nantinya diharapkan tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi disampaikan kembali kepada keluarga di rumah.

Yaitu bagaimana, pola-pola dalam rumah tangga, baik itu pola asuh, pola komunikasi dan juga pola hubungan antara ayah dan ibu, ayah ibu dan anak dan saudara bagaimana. Sehingga aspek spiritual dan moral di dalam keluarga bisa terbentuk.

“Dan nantinya harapan kita semua yaitu terbentuk karakter anak yang baik. Insyaallah dengan karakter anak yang baik, nantinya juga akan menjadikan generasi-generasi yang unggul. Ya kalau anak berkarakter terbaik, Insyaallah ke depannya juga mempunyai amal-amal yang baik atau mempunyai perilaku yang baik,” imbuhnya.

Tetapi kalau anak karakternya lemah atau akhlaknya lemah, maka orang tua harus waspada, karena sekarang zaman digital. Sehingga anak-anak perlu dalam pengawasan orang tua. Di PKK ada Namanya PAAREDI (Pola asuh anak remaja di era digital).

“Kita tidak membiarkan anak kita memegang HP, bermain komputer atau laptop, tanpa kita dampingi. Perlu diawasi, sehingga anak-anak tidak akan terjerumus ke hal-hal yang negative,” tuturnya. (adv/kls)

Bagikan Artikel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *