143 Mahasiswa STAIS Diwisuda, Bupati Janjikan Beasiswa Lulusan Terbaik
Kutim– Perjalanan panjang dalam menuntut ilmu kurang lebih empat tahun lamanya, waktu yang tak begitu singkat. Berbagai tantangan yang dihadapi hingga akhirnya mampu menyelesaikan studi.
Menyandang gelar Sarjana Strata Satu (S1) bagi mereka (Mahasiswa) yang mampu menyelesaikan tugas akhir yakni, Skripsi. Hingga akhirnya bisa memakai toga pada acara gelar senat terbuka atau Wisuda.
Begitulah yang dirasakan oleh para Mahasiswa akhir Sekolah Tinggi Agama Islam Sangatta (STAIS) yang berjumlah 143 orang itu yang berlangsung di Ruang Akasia, Gedung Serba Guna (GSG), Bukit Pelangi Sangatta, Rabu (27/9/2023).
Bahkan, diantara 143 lulusan, ada lima orang lulusan terbaik dari berbagai jurusan dan program studi (Prodi) yang mendapatkan Beasiswa untuk melanjutkan ke jenjang Strata Dua (S2).
Pagi yang cerah itu, suasana haru dan momen bahagia bagi para wisudawan/i yang telah memakai toga naik ke podium untuk disematkan secara resmi menjadi sarjana.
Nampak Ketua STAIS, Dr. Satriah, MPd yang memiliki suara lantang memberikan apresiasi para wisudawan/i yang siap mengabdi dan mendedikasikan diri pada bangsa dan negara, secara khusus mengisi pembangunan daerah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) yang memiliki 18 Kecamatan.
“Alhamdulillah para lulusan STAIS telah mampu mendedikasikan diri sebagian besar di dunia pendidikan khususnya mengabdi sebagai guru agama,” kata perempuan berhijab itu.
STAIS mampu menunjukkan eksistensinya selama 17 tahun sejak berdirinya pada 17 Februari 2006 silam. Pada setiap angkatan dan lulusan tak terlepas dari dukungan Pemerintah Daerah dalam gelontoran anggaran untuk membebaskan biaya SPP atau gratis bagi mahasiswa.
“Kami mengucapkan selamat dan sukses bagi para wisudawan/i. Kami mampu mengelola dua jurusan yakni, Tarbiyah dan Syariah. Seiring berjalannya, hingga saat ini sudah dibuka lima program studi,” paparnya di hadapan Bupati Kutim, Drs.H. Ardiansyah Sulaiman. M.Si.
Disela-sela kesibukannya, orang nomor satu di Pemkab Kutim turut hadir menyaksikan para Wisudawan/i. Untuk memberikan motivasi dan arahan dalam menyongsong peluang di masa mendatang.
“Saat ini kami (Pemerintah) tidak dibenarkan lagi untuk menambah jumlah tenaga honorer apalagi TK2D (Tenaga Kerja Kontrak Daerah),” sebut Ardiansyah saat memberikan arahan.
Namun pihaknya tak bermaksud mengecilkan hati para ratusan lulusan tersebut, pernyataan yang disampaikan secara terbuka itu sekaligus memberikan pandangan bahwa para lulusan harus menyesuaikan diri dan terus melakukan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
“Saya merasa yakin tantangan lebih besar lagi kedepannya. Namun peluang juga lebih besar untuk mengabdikan diri,” jelasnya.
Apalagi, saat Kalimantan Timur (Kaltim) telah menjadi Ibukota Negara (IKN). Inilah yang harus dipersiapkan dari segi kualitas SDM untuk mengisi peluang-peluang yang ada.
“Saya tidak tahu persis, apakah sudah ditutup atau masih dibuka terkait penerimaan pegawai berkisar seribuan orang,” kata lelaki yang dikenal agamis.
Selain itu, pihaknya juga menginformasikan bahwa dalam upaya peningkatan SDM, pemerintah tak diam diri. Tentu bentuk dukungan berupa beasiswa Pascasarjana (S2) bagi lulusan terbaik.
“Secara stimulus kami akan memberikan beasiswa bagi lima orang lulusan terbaik untuk melanjutkan Pascasarjana di kampus manapun di seluruh Indonesia,” janji Bupati mengakhiri. (*)