Srikandi Golkar, Asti Mazar Sebut Perempuan Miliki Peluang Duduk di Kursi Legislatif

Kutim– Kesetaraan gender atau jenis kelamin dalam jabatan strategis di ruang publik tentu menjadi atensi bangsa dan negara yang menganut sistem pancasila.
Perempuan berhijab dari fraksi Golkar, Asti Mazar menyebut keterwakilan perempuan di lembaga legislatif Kutim masih kurang, jika mengacu kepada ketentuan perundangan yang berlaku.
Hal ini memberikan peluang bagi kaum perempuan untuk berkiprah menjadi calon anggota legislatif di masa mendatang.
Menurutnya, saat ini di DPRD Kutim keterwakilan perempuan hanya empat orang atau sekitar 10 persen dari kuota yang sudah ditentukan yakni sebesar 30 persen.
“Tentu jika berbicara peluang masih terbuka bagi kaum hawa masuk ke lembaga legislatif di Kutim,” jelas perempuan yang juga menjabat Wakil I Ketua DPRD Kutim.
Pihaknya akan terus mendorong peran perempuan di lembaga legislatif agar bisa meningkat setiap tahunnya. Hingga saat ini keterlibatan kaum ibu dalam pengambilan keputusan politik masih sangat sedikit.
Sosialisasi terkait peningkatan partisipasi perempuan di bidang politik garapan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPA) Kutim pekan lalu dinilai cukup bagus. Hal ini akan memberikan motivasi bagi kaum hawa bisa terjun di dunia politik secara praktis.
“Saya sangat mengapresiasi kegiatan itu. Kita harapkan makin banyak kaum perempuan yang mau terjun di dunia politik. Baik jadi pengurus partai maupun calon anggota legislatif,” kata Asti yang juga ketua Kwarcab Pramuka Kutim.
Melalui sosialisasi seperti itu, kaum perempuan makin miliki wawasan, terutama di dunia poltik. Jika ingin terjun di dunia poltik, kualitas dan wawasan juga bertambah baik nantinya.
“Sehingga terus berkelanjutan program sosialiasi pendidikan politik bagi perempuan. Kegiatan lain yang bertujuan untuk peningkatan kualitas dan kapasitas perempuan, harus kita dukung,” ulasnya.
Menurutnya, pasang surut semangat selama terjun ke dunia politik itu pasti ada. Namun harus kembali lagi kepada niat awal untuk terjun ke sana (politik). Kalau baik Insya Allah jalannya juga pasti akan dimudahkan.
Asti memberikan berbagai pengalaman politiknya selama tiga periode duduk di lembaga legislatif, hingga bisa menduduki posisi strategis sebagai wakil ketua 1 DPRD Kutim.
“Tentu ini menjadi motivasi kepada kaum muda perempuan untuk memiliki posisi strategis di ruang publik,” tutup dia. (adv)