Dispar Dorong Peningkatan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Kutim- Dinas Pariwisata (Dispar) terus Peningkatkan daya tarik sejumlah objek pariwisata yang ada di Kutai Timur (Kutim). Apalagi selama masa pandemi Covid-19 terasa lesu sehingga pihaknya akan mencoba mendongkrak agar bisa kembali normal.
Kadispar Kutim, Nurullah mengatakan pihaknya bersama para kepala Kampung, telah membentuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang tersebar di 18 kecamatan yang ada di Kutim.
Melalui Pokdarwis yang mengikutsertakan masyarakat sebagai upaya memajukan kembali kepariwisataan di Kutim. Pokdarwis dibentuk dengan Surat Keterangan yang dikeluarkan oleh Dinas Pariwisata dengan cara kelompok sadar wisata, mendaftarkan kelompoknya ke Dispar Kutim.
“Dengan adanya Pokdarwis ini diharapkan dapat meningkatkan dan mengembangkan pariwisata yang berpotensi diwilayahnya masing-masing,” bebernya.
Pihaknya juga telah menyusun program untuk penertiban dokumen administrasi, dalam hal legalitas lahan objek wisata yang dimiliki oleh Pemkab. Meskipun selama ini sudah banyak menerbitkan dokumen legalitas obyek wisata selama pandemi.
“Mulai standar aturan pemerintah dalam membangun dan meningkatkan sarana dan prasarana (Sapras) obyek wisata tersebut harus memiliki legalitas tanah,” jabarnya.
Sebab pandemi Covid-19 yang berkepanjangan sangat berdampak terhadap aktivitas pariwisata di Kutim terutama bagi pelaku usaha dan obyek wisata yang dimiliki perorangan, swasta maupun pemerintah.
“Pelaku usaha hotel dan makanan minuman turun drastis hingga kisaran 65 persen. Dalam meningkatkan kesejahteraan warga akan meningkatkan Sapras setiap objek wisata yang ada,” imbuhnya.
Destinasi wisata Kutim tercatat sebanyak kurang lebih 200 objek wisata dari alam, situs buatan, dan ragam destinasi wisata lainnya. Sementara untuk destinasi Wisata budaya diantaranya, tari tarian daerah seperti Hudoq dan seni budaya yang ada di Kutim yang tentunya berpotensi untuk dikembangkan oleh bidang ekonomi kreatif dan budaya.
Dengan kemajuan teknologi, inovasi dan kreatif menjadi keharusan agar bisa bersaing dan memperoleh apa yang ingin dicapai. Khususnya, dalam mempromosikan event atau pariwisata daerah.
“Media sosial yang bisa dimanfaatkan untuk mempromosikan produk unggulan yang kita miliki,” ucapnya.
Pihaknya sangat mendukung kegiatan-kegiatan yang mengangkat pariwisata dan ekonomi kreatif, melalui kerjasama semua pihak. Baik pemerintah, akademisi, swasta, media dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan dalam mewujudkan tujuan pembangunan daerah.
“Tentu memberikan sumbangsih serta motivasi untuk mempromosikan pariwisata demi peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat,” tandasnya. (adv)