Asmawardi Geram Melihat Tenaga Kerja Asing Jadi Operator di PT Kobexindo Cement

Kutim– Masuknya perusahaan cement Kabupaten Kutai Timur (Kutim) awalnya menjadi harapan baru bagi seluruh masyarakat di Desa Sekrat Kecamatan Bengalon dan Desa Selangkau Kecamatan Kaliorang.

Pasalnya keberadaan perusahaan tersebut, selain diharapkan bisa melakukan transfer ilmu dan transfer teknologi, juga diharapkan bisa menyerap tenaga kerja lokal dalam jumlah yang besar. Namun dalam perjalanannya, saat perusahaan itu sudah mulai beroperasi dilapangan. Sejumlah harapan tersebut seolah-olah tak seperti apa yang diharapkan.

Bagaimana tidak, dengan ditemukannya ada operator alat berat yang diduga di operasikan langsung oleh warga negara asing (WNA), yang semestinya hal itu bisa diberikan kepada masyarakat lokal. Namun justru malah dioperasikan oleh tenaga asing.

Seperti yang ditemukan langsung oleh salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutim Asmawardi saat sedang berkunjung ke PT Kobexindo Cement ia menemukan ada seorang WNA yang di duga berasal dari cina menjadi operator unit CAT 773.

Hal itu diperkuat dari postingan Asmawardi di laman FB nya. “Demi Allah aku bersaksi yang bawa unit CAT 773 ini WNA alias warga begara Cina yang tidak paham bahasa Indonesia. Karena aku melihat langsung dengan mata kepalaku sendiri,” ujarnya.

Dirinya pun sedikit menyinggung sikap dari anggota DPRD lainya prihal ini. Begitupun juga dengan pimpinan eksekutif. “Entah bagaimana tanggapan teman-teman ku anggota Dewan setelah melihat postingan ini. Serta pak bupati dan wakil bupati. Mudahan postingan ini sampai ke mereka semua,” inginnya.

Ia pun mengaku sedih dan kecewa atas masalah ini. Pasalnya, banyak warga lokal yang berhak dan mampu namun tak diberdayakan malah menggunakan jasa WNA.

“Aku sedih. Sumpah aku sangat sedih. Masih banyak orang-orang lokal yang mau dan pingin bawa unit, kenapa harus WNA yang jadi operator. Kenapa kalian tidur semua,” tuturnya

Tak berselang beberapa lama, dirinya pun kembali menemukan ada seorang TKA yang sedang membawah mobil Carry Pick Up, yang sempat macet di Desa Sekrat. Di duga kuat TKA tersebut merupakan salah satu karyawan sub kontraktor perusahaan semen di wilayah itu.

“Seharusnya yang bawah mobil kayak gini orang Indonesia bukan orang asing. Coba lihat orangnya nga bisa pakai bahasa Indonesia bahasa inggris aja tidak bisa,” Kata Asmawardi saat melakukan siaran langsung di facebooknya yang berdurasi kurang lebih 10 menit 16 detik beberapa waktu yang lalu.

Selain itu, ia pun juga terlihat berkomunikasi langsung dengan manajemen perusahan di wilayah itu melalui sambungan telepon.

“Kenapa susah, tidak bisa begitu bos, kenapa tidak merekrut orang Indonesia sebagai sopir kendaraan seperti ini. Kenapa harus orang asing, jangan begitulah,” celetuknya.

Bahkan menurut pengakuan asmawardi dalam vidio yang viral itu, pihaknya setiap hari melihat WNA yang mengoprasikan mobil itu. “Hargailah orang di Kutai Timur ini, masih banyak pengangguran ini. Masa orang asing yang harus bawah kendaraan seperti ini. Baru tidak memiliki surat-surat lagi, apa-apaan ini.” timpalnya.

Tak hanya itu, Asmawardi pun juga mencoba memeriksa visa TKA tersebut. Setelah diperiksa VISA TKA tersebut masih aktif dengan status Visa kerja. “Oke visanya visa kerja, oke kembali bekerja. Jangan kamu bawah mobil ya. Memang visa dia visa kerja, cuman tidak seharusnya ia membawah mobil,” tutupnya. (adv/kls)

Bagikan Artikel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *