Guru Penggerak Jadi Syarat Bagi Calon Kepsek dan Pengawas

Kutim– Dinas Pendidikan (Disdik) Kutai Timur (Kutim) terus mendukung progres mencetak 45 Calon Guru Penggerak (CGP) dari angkatan 5 secara nasional dan angkatan pertama di Kutim.

Plt Kadisdik Kutim, Irma Yuwinda menuturkan guru penggerak itu adalah guru yang mampu mengimbaskan berbagai macam teknik kerja, pola belajar yang berorientasi pada murid.

“Dengan metode kekinian yang disesuai dengan karakater anak zaman kekinian,” sebutnya.

Sehingga ditantang mampu menciptakan hasil karya terkini yang selama enam bulan dikreasikan. Berinovasi, berkesesuaian dengan target visi guru tersebut. Dengan cara mendiferensiasikan proses, target dan teknik.

“Jadi satu guru membiasakan pola mengajar yang dilakukan,” ulasnya.

Selain itu, mereka juga wajib membuktikan, mengaplikasikan karyanya sebagai guru penggerak pada murid. Hasilnya murid menjadi semakin baik.

“Sehingga guru lain termotivasi untuk meniru pola kerja mereka,” ulasnya.

Secara tidak langsung dapat membimbing guru lainnya dari hasil serta pola kerjanya, maka guru lain akan mengikutinya.

Pembiasan tersebut merupakan gabungan tiga program yakni Sekolah Penggerak, Guru Penggerak dan Kurikulum Merdeka Belajar.

Meskipun guru penggerak merupakan guru hasil seleksi ketat atau terpilih, namun hingga kini belum mendapat insentif khusus. Karena merupakan angkatan perdana bagi Kutim.

“Namun ke depan tentu akan ada apresiasi, jika mampu meningkatkan secara terukur kualitas masing-masing siswanya,” sebutnya.

Termasuk akan memberikan berbagai hal yang akan mampu meningkatkan kompetensi guru penggerak.

“Menarik karena calon pengawas atau calon kepala sekolah menjadi syarat salah satunya harus lulus dari guru penggerak,” bebernya.

Karena guru penggerak merupakan guru pilihan yang lulus berbagai tes. Karena itu, tidak ada syarat tertentu yang harus dipenuhi, termasuk golongan kepangkatan, namun semata-mata kelulusan.

“Harapannya semua guru lulus dalam penilaian terakhir yang akan dilakukan. Sebab penilaian itu dilakukan dalam lokakarya,” tukasnya. (adv/kls)

Bagikan Artikel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *