BNN Kutim Tes Urin Pegawai Secara Acak

Kutim– Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) telah gencar melakukan tes urin pegawai di sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Lingkungan Pemerintahan. Hal itu untuk mendukung program BNN pusat.
Demi menciptakan lingkungan, Desa dan Kantor bersinar jauh dari penyalahgunaan narkotika. Bahkan pihaknya telah mendapat perintah dari Pemkab Kutim untuk menyisir seluruh OPD Utuk dilakukan tes urin.
Ketua Harian BNN Kutim, Sarwono Hidayat menuturkan bahwa pihaknya telah melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di sejumlah OPD secara acak dan sasaran pihaknya telah merahasiakan.
Sehingga saat mendatangi instansi/OPD tertentu akan langsung dilakukan tes urin ditempat dari sejumlah pegawai yang ada baik TK2D maupun ASN.
“Sehari kami menargetkan minimal dua OPD untuk dilakukan tes urin bagi pegawai. Jika berlangsung dirasa masih minim pegawai yang absen atau tidak ada ditempat kami akan lakukan tes ulang,” sebutnya.
Disebutkan pihaknya sudah menyisir sekitar 10 OPD baik instansi Dinas maupun sekretariat pemerintahan dan DPRD. Secara bertahap pihaknya akan menyisir sejumlah OPD yang ada.
“Selama proses tes urin kami menemukan hasil positif sebanyak dua orang. Keduanya masing-masing oknum TK2D dan PNS,” sebutnya.
Pihaknya akan menyerahkan ke bagian Itwil dan BKPP terkait pegawai yang bersangkutan. Serta proses pengembangan oleh Polres Kutim sebab pihaknya tidak memiliki kewenangan dengan hal itu.
“Kami hanya punya wewenang melakukan tes urin jika ada hasil positif akan di proses pihak yang berwenang,” sebutnya.
Pihaknya melakukan kegiatan tes urin rutin tiap tahunnya dengan harapan pegawai Kutim bebas dari barang terlarang tersebut. Sekaligus menjadi barometer sejauh ini berapa banyak pengawai yang aktif mengkonsumsi narkotika.
“Saat ini kami memang menyasar lingkungan pegawai namun kedepan tidak menutup kemungkinan akan menyasar ke lingkungan perusahaan yang ada di Kutim dengan melihat situasi dan kondisi,” tukasnya.
Terpisah, Wakil Bupati (Wabup) Kutim, Kasmidi Bulang menanggapi hal dengan adanya kasus penyalahgunaan narkotika menjerat pegawainya . Apalagi sebagai abdi negara yang semestinya bisa menjadi panutan.
“Memang laporan kami terima ada pegawai yang dinyatakan positif saat tes urin berlangsung,” sebutnya.
Tentu ia mengingatkan agar kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua pihak khususnya para pegawai dilingkungan Kutim agar tidak menggunakan barang haram tersebut.
Karena hal itu akan merugikan diri sendiri karena merusak reputasi dan jenjang karir. Kami terus mengapresiasi kegiatan tes urin yang dilakukan BNN Kutim. Kami juga minta semua secara sukarela pegawai untuk melakukan tes urin,” timpalnya. (*)