Bupati Buka Konfercab ke-V Fatayat NU

Kutim– Untuk memilih kepengurusan yang baru, maka Pengurus Cabang Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) melaksanakan Konferensi Cabang ke V, kegiatan tersebut dibuka Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman di Hotel Royal Victoria Sangatta, Sabtu (3/12/2022).

Kegiatan turut dihadiri Ketua PW Fatayat NU Kalimantan Timur Irliawati Aswad serta pengurus Fatayat NU dari kecmatan-kecamatan yang ada di Kutim.

Dalam kesempatan itu, Bupati Ardiansyah berharap, siapapun nanti yang menjadi pemimpin , harus mampu untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dengan baik. Dikatakan Ardiansyah, pergeseran kepemimpinan adalah hal yang lumrah di dalam kehidupan berorganisasi.

“Oleh karenanya, atas nama pemerintah tidak juga berharap, kepada siapapun nantinya tetap melaksanakan organisasi dengan baik,” tutur Ardiansyah.

Lebih lanjut Ardiansyah menambahkan, salah satu tugas bersama adalah mengawal jalannya roda pembangunan yang ada di Kabupaten Kutai Timur. Ditempat itu, juga Ardiansyah menyebut, bahwa APBD tahun 2023 mengalami kenaikkan yang cukup signifikan. Hal itu terjadi dihampir semua daerah di Kaltim.

“Terutama daerah-daerah penghasil batubara dan dan sawit, itu akan diberikan kepada daerah. Sehingga pada tahun ini, kita melihat yang awalnya kita menghitung angka Rp 3,6 triliun,” sebutnya.

Tapi ternyata di pertengahan jalan mendapat informasi, baik dari pusat maupun provinsi kita banyak mendapatkan tambahan-tambahan.

Sehingga APBD Kutim masuk ke angka Rp 5,9 Triliun. Hal tersebut sampaikan, supaya semua masyarakat bisa menjadi partner daripada pemerintah.

“Terpenting adalah masyarakat mampu mengevaluasi nantinya kegiatan-kegiatan pemerintah,” ungkap Ardiansyah.

Selain itu, ia berharap agar masyarakat turut mengevaluasi atau berikan saran dan kritikan, apabila ada hal-hal yang memang tidak sesuai dengan apa yang telah diprogramkan.

Tetapi manakala hal tersebut memang sesuai dengan program, maka pembangunan itu berjalan dengan baik.

“Saya berjanji dari awal 40 persen, Kutai Timur ini pembangunannya, infrastruktur dibangun setiap tahun,” sebutnya.

Sebelumnya, Ketua PC Fatayat NU Kutim Kastina mengatakan, di era yang serba cepat Fatayat NU membutuhkan pengakuan untuk beradaptasi. Yaitu kemampuan untuk melakukan inovasi dalam rangka untuk mendukung program pemerintah membangun Kabupaten Kutai Timur.

“Selayak kita sebagai Fatayat NU organisaai kewanitaan yang berbasis agama, tapi kita juga nasionalis. Bisa menjadi mitra sekaligus pendukung program-program pemerintah dalam membangun Kutim,” pungkas Kastina. (adv/kls)

Bagikan Artikel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *