KPK Sita 7 Koper dan 3 Ransel Berisi Uang Rp. 14,5 M, Kasus Korupsi Bansos Covid 19

Jakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akhirnya menetapkan Menteri Sosial Julian P. Batbara sebagai tersangka dengan dugaan kasus bansos Covid 19.Melalui keterangan resminya dalam konferensi pers, di Jakarta, Minggu (6/12/20).

KPK menjelaskan, awal terungkapnya kasus korupsi yang dilakukan Juliari Batubara yang menjabat sebagai Menteri Sosial RI, berasal dari laporan masyarakat.

Ketua Firli Bahuri mengungkapkan, pada tanggal 4 Desember 2020 tim KPK menerima laporan dari masyarakat akan dugaan terjadinya penerimaan uang oleh penyelenggara negara yang akan diberikan Ardian IM, dan Harry Sidabuke kepada Matheus Joko Santoso dan Adi Wahyono dan Juliari P Batubara.

Penyerahan uang yang telah disiapkan pada hari sabtu 5 Desember 2020 dan diterima oleh Matheus Joko Santoso dan Shelvy yang merupakan sekretaris Juliari Batubara.

Firli juga menambahkan, bahwa uang tersebut disimpan dalam 7 koper dan 3 tas ransel dan amplop yang jumlahnya kurang lebih Rp. 14,5 Miliar.

Para Tersangka kemudian diamankan beserta barang bukti berupa uang Rp, 14,5 miliar ke kantor KPK, untuk menjalankan pemeriksaan lebih lanjut.Ujar Firli

KPK mengungkapkan bahwa kasus ini berawal dari adanya pengadaan program Bansos Sembako oleh Kementrian sosial (Kemensos) dalam upaya penanganan covid 19 tahun 2020.

Program ini diperkirakan bernilai Rp. 5,9 Triliun yang akan dilaksanakan selama 2 priode dengan total 272 kontrak.Menteri Sosial kemudian diduga menetapkan fee dari tiap paketnya sebesar Rp. 10 ribu perpaketnya.

Firli juga menjelaskan, bila pada paket bansos sembako yang pertama Mensos Juliani diduga menerima fee sebesar Rp. 12 miliar yang pembagiannya diserahkan secara tunai yang diserahkan oleh Matheus Joko Santoso kepada Juliari Batubara melalui Adi Wahyono dengan nilai Rp. 8,2 miliar.

Sementara dalam priode kedua, fee yang dikumpulkan milai Oktober-Desember 2020 sebesar 8,8 miliar.Uang tersebut dikelola oleh Eko dan orang kepercayaan Juliari Batubara yang bernama Shelvy untuk membiayai kebutuhan sang Mensos.Ungkap Firli.(*)

Bagikan Artikel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *