Dewan Minta Vaksinasi Guru dan Pelajar Perlu Dimaksimalkan Sebelum PTM

Kutim– Pembelajaran tatap muka (PTM) akan dilaksanakan. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur (Kutim) akan menggelar PTM pada 20 September. Hal tersebut wajar, sejak awal 2020 sekolah tatap muka sudah tidak terlaksana.
Vaksinasi pelajar pun dikebut. Pemkab menarget 50 persen dari jumlah pelajar seluruh Kutim telah divaksinasi. PTM terbatas pun dapat dilaksanakan, 50 persen kehadiran siswa dari kapasitas kelas.
Wakil Ketua II DPRD Kutim, Arfan menilai bahwa belajar secar offline di sekolah sangat dinantikan anak maupun orang tua. Mereka sangat menantikan berlangsungnya sekolah.
Meski pemerintah sudah menjadwalkan. Politikus NasDem itu meminta agar pemerintah mengkaji penerapannya. Apakah target 50 persen vaksinasi siswa sudah dicapai. Hal itu perlu dipertimbangkan.
Dia juga meminta agar fasilitas protokol kesehatan di sekolah-sekolah telah tersedia saat PTM dilaksanakan.
“Kami sangat sepakat dengan pelaksanaan PTM. Anak-anak sudah jenuh dan rindu bersekolah. Begitu pula para orang tua,” paparnya.
Apalagi pendidikan yang diperoleh di sekolah berbeda dengan apa yang diterima di rumah. Fasilitas pun agar dipersiapkan sebaik-baiknya.
“Vaksinasi pelajar harus dikebut. Jadi, ketika bersekolah, keselamatan pelajar telah terjamin. Begitu pula pada saat proses belajar mengajar,” ulasnya.
Sebelumnya, Pemkab Kutim telah memprioritaskan pelaksanaan PTM pada 20 September mendatang. Pasalnya, proses pembelajaran secara online bisa dikatakan tidak berjalan maksimal.
Pasalnya, proses belajar mengajar lebih efektif jika dilaksanakan secara langsung di sekolah. Tentu akan berpengaruh pada kemampuan anak dalam belajar.
Kendati demikian, sebelum PTM dilaksanakan, vaksinasi kepada pelajar di Kutim perlu dijalankan. Sehingga, kekebalan tubuh pelajar lebih terjamin ketika mulai bersekolah.
Sebelumnya, Kandinkes Kutim, Bahrani Hasanal menyebut, vaksinasi bagi para pelajar telah terlaksana. Remaja usia 12-17 tahun mulai diberikan suntikan vaksin. Bahkan, 48 ribu pelajar di seluruh Kutim akan diberikan vaksin.
“Khusus pelajar SMP telah berjalan dua pekan lalu. Sampai sekarang, vaksinasi terhadap 1.100 siswa SMP termasuk pesantren telah dilaksankan. Untuk siswa SMA, sudah mencapai seribu pelajar,” ungkapnya.
“Hampir semua siswa SMA di Sangatta Selatan dan Sangatta Utara sudah mendapat suntikan vaksin,” paparnya. (Adv/kls)